Jenis trafo berdasarkan penggunaannya
Trafo memiliki banyak sekali jenisnya. Pada listrik elektronik maupun elektrik trafo hanya berguna untuk menaikkan atau menurunkan tegangan, tetapi masing-masing trafo juga memiliki fungsi spesifiknya. Berikut ini beberapa jenis trafo tersebut :
1.Trafo pada sistem transmisi energi listrik
Di dunia transmisi energi listrik, trafo menjadi bagian vital yang tak terpisahkan. Terdapat setidaknya 3 jenis trafo yang berperan dalam sistem transmisi energi listrik yaitu trafo daya, trafo pengukuran, dan trafo distribusi. Walaupun terlihat sangat besar, trafo ini membantu sistem transmisi dalam mentransfer daya listrik hingga ke rumah-rumah penduduk.
2.Trafo daya
Jenis trafo daya berfungsi menaikkan tegangan dari generator. Trafo daya memiliki ukuran yang besar dan digunakan untuk mengirim energi listrik hingga ke gardu listrik. Trafo ini berperan sebagai penghubung antara generator dengan jaringan distribusi utama listrik. Prinsip utama dari trafo daya yaitu mengubah tegangan rendah berarus tinggi menjadi tegangan tinggi berarus rendah. Hal ini untuk meminimalisir kehilangan daya pada sistem distribusi daya listrik, sehingga lebih efisien. Kebanyakan trafo daya diisi dengan minyak di dalamnya sebagai pendingin.
3.Trafo distribusi
Jenis trafo distribusi berfungsi menurunkan tegangan menuju rumah penduduk. Trafo distribusi digunakan sebagai tahap akhir pada sistem distribusi energi listrik. Trafo ini berfungsi untuk mengubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yaitu 220 V sehingga dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Trafo ini ada yang satu phase atau tiga phase.
Trafo distribusi dapat dikelompokkan lagi berdasarkan jenis isolasi yang digunakan yaitu jenis kering dan basah. Trafo distribusi menggunakan plat-plat baja sebagai intinya. Secara umum, trafo distribusi bekerja pada tegangan di bawah 200 kVA.
4.Trafo pengukuran
Jenis trafo pengukuran berfungsi mengukur daya listrik. Trafo pengukuran seringkali disebut sebagai trafo instrumen. Trafo ini berfungsi untuk mengukur peralatan pada sistem daya listrik. Listrik yang melewati kumparan primer kemudian diinduksikan ke kumparan sekunder untuk diubah ke tegangan dan arus yang lebih kecil agar dapat dihitung.
Perbandingan antara kumparan primer dan sekunder diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kekeliruan walaupun hasil yang ditunjukkan bukan hasil sebenarnya. Hasil yang ditunjukkan harus dihitung dengan rumus tertentu sesuai jumlah lilitan antara kumparan primer dan sekundernya.
5.Trafo step up dan step down
Listrik yang kita dapatkan dari PLN bertegangan 220 V AC. Namun, beberapa peralatan listrik seperti pada perangkat elektronik hanya membutuhkan listrik sekitar 5v-24v. Oleh karena itu, peralatan elektronik selalu menggunakan trafo step down untuk mendapatkan tegangan yang dibutuhkan.
Pada khasus lain, beberapa negara seperti Amerika menggunakan standar listrik 110 v. Padahal alat-alat listrik elektrik menggunakan 220 v sebagai tegangan suplainya. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus menggunakan trafo step up untuk menaikkan tegangan dari 110 v ke 220 v.
6.Trafo isolasi
Jenis trafo isolasi berfungsi sebagai pengaman. Trafo isolasi memiliki fungsi utama sebagai pengaman. Trafo ini digunakan untuk memisahkan peralatan atau beban listrik dari sumber listrik. Trafo isolasi dapat diumpamakan sebagai jembatan. Listrik dari sumber yang mengalir pada kumparan primer akan diinduksikan ke kumparan sekunder dapat digunakan oleh peralatan-peralatan listrik. Semua trafo isolasi memiliki perbandingan jumlah lilitan yang sama yaitu 1:1 antara kumparan primer dan sekundernya sehingga tegangan primer sama dengan tegangan sekunder.
Trafo isolasi berfungsi untuk mencegah kesetrum. Trafo isolasi dapat mencegah terjadinya kejutan listrik. Ketika kita tidak sengaja menyentuh penghantar listrik yang terbuka, kita akan kesetrum karena tubuh kita menjadi penghantar bagi listrik untuk mengalir ke dalam tanah dan menuju ke kabel yang di-ground-kan tadi. Dengan trafo isolasi, hal tersebut tidak terjadi.
7.Trafo matching
Jenis trafo matching berfungsi menyeimbangkan impedansi rangkaian amplifier. Trafo matching adalah jenis lain dari trafo yang umum digunakan pada perangkat elektronik. Trafo ini khusus digunakan pada perangkat audio yang membutuhkan penyetelan impedansi. Trafo matching dapat menyeimbangkan impedansi pada rangkaian amplifier dengan komponen-komponen lainnya. Hal ini akan membuat kualitas audio yang dihasilkan amplifier akan semakin jernih.
Perkembangan di bidang trafo terus berkembang, apalagi teknologi cepat sekali perkembangannya, kemungkinan akan muncul hal baru di bidang trafo.