Trafo dapat ditemukan pada sistem transmisi listrik, industri, dan peralatan elektronik. Contohnya seperti trafo daya, trafo instrumen, autotransformer, trafo penyearah (RF), dan lain-lain. Semua trafo tersebut memiliki perbedaan ukuran, nilai, dan bentuk antara satu dengan yang lainnya, tetapi dengan prinsip kerja yang sama.
Jenis trafo berdasarkan level tegangan
Secara umum, trafo dikelompokkan berdasarkan level tegangan yaitu pengelompokan yang dilihat dari perbandingan jumlah lilitan antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Terdapat 2 jenis trafo dalam pengelompokan ini yaitu trafo step up dan step down.
1.Transformator Step Up
Transformator step up merupakan trafo yang berfungsi menaikkan tegangan. Trafo ini memiliki ciri yaitu jumlah lilitan pada kumparan primer lebih sedikit dibanding liltan pada kumparan sekunder (Np < Ns). Jadi elektromagnetik pada kumparan sekunder lebih besar. Pada pembangkit listrik, trafo ini digunakan untuk menaikkan tegangan yang keluar dari generator. Tujuannya agar saat ditransmisikan ke jaringan listrik, listrik tidak kehilangan banyak daya. Trafo ini juga dapat ditemui pada perangkat inverter yang biasa digunakan untuk menaikkan tegangan menjadi lebih besar.
2.Transformator Step Down
Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan. Kebalikan dari trafo step up, trafo step down memiliki lilitan primer yang lebih banyak dibanding lilitan sekundernya (Np > Ns). Pada sistem distribusi listrik, trafo ini digunakan untuk menurunkan tegangan menengah ke tegangan rendah yaitu 220 v agar dapat digunakan oleh masyarakat.
Trafo step down juga sering digunakan pada perangkat elektronik karena perangkat elektronik membutuhkan tegangan yang lebih kecil. Variasi tegangan yang dihasilkan antara lain 5v, 6v, 9v, 12v, 24v, hingga 48v.
3.Auto Transformer
Auto transformers berbeda dengan trafo biasanya karena hanya memiliki satu kumparan saja. Kumparan tunggal tersebut menjadi kumparan primer sekaligus kumparan sekunder. Semua trafo memiliki ujung lilitan yang tetap, tetapi tidak untuk trafo ini, auto transformer menyediakan lebih banyak pilihan karena ujung lilitan dapat diambil (disadap) dari tengah-tengah lilitan sebagai jalan keluarnya tegangan sekunder.
Perbedaan posisi sadapan ini menentukan perbandingan kumparan pada sisi primer dan sekundernya. Sehingga, auto transformer ini menyediakan berbagai variasi tegangan yang dapat dipilih. Untuk lebih jelasnya, coba Anda amati gambar berikut ini.
Auto transformers dapat berjenis step up maupun step down karena posisi sadapan yang dapat dipindah-pindah.
Pemasangan dan Pemeliharaan Trafo harus dilakukan dengan baik dan benar, agar kondisi trafo bisa bekerja secara maksimal.