Trafo berdasarkan bahan inti yang digunakan

Trafo berdasarkan bahan inti yang digunakan

Trafo mentransfer energi listrik dengan cara menghantarkan medan elektromagnetik melewati inti trafo. Perbedaan bahan inti yang digunakan menyebabkan perbedaan medan magnet yang dihasilkan dari proses induksi. Berdasarkan bahan inti, terdapat beberapa jenis bahan yang digunakan antara lain :

1.Trafo inti udara
Trafo inti udara tidak menggunakan bahan apapun sebagai inti. Jadi proses induksi medan magnet hanya merambat melalui medium udara sepenuhnya. Trafo ini memiliki kelemahan di mana induksi listrik yang dihasilkan lebih lemah jika dibanding dengan trafo berinti besi atau ferrite.

Trafo ini digunakan pada perangkat elektronik portable seperti radio frekuensi. Selain itu, trafo ini dapat menjadi pilihan untuk membuat charger wireless, yang mana kumparan primer berada pada sumber listrik dan kumparan sekunder berada di perangkat yang di-charger. Dengan tidak adanya inti, membuat trafo udara memiliki bobot yang ringan.

2.Trafo inti besi
Trafo inti besi menggunakan plat-plat berbahan besi lunak sebagai intinya. Bahan besi lunak tersebut dicampur dengan magnet, sehingga medan magnet terinduksi lebih kuat. Sementara itu, tingkat efisiensi trafo juga meningkat.

Plat-plat besi yang digunakan sebagai inti, memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Di pasaran, terdapat beberapa bentuk seperti E, I, U, L, dsb.

Macam-macam bentuk inti trafo

Lapisan-lapisan plat besi pada inti besi

Plat-plat tersebut tipis. Dalam perakitannya, plat-plat besi tipis tersebut disusun berlapis-lapis. Trafo-trafo berinti besi telah digunakan secara luas. Sayangnya trafo jenis ini memiliki bobot yang berat

3.Trafo inti ferrite
Trafo ini menggunakan ferrite sebagai intinya karena memiliki daya tembus magnet yang tinggi. Trafo berinti ferrite lebih banyak digunakan pada peralatan elektronik daripada elektrik. Ferrite ini disarankan digunakan pada trafo yang menangani listrik berfrekuensi tinggi seperti pada Switch Mode Power Supply (SMPS), rectifier transfomator (trafo penyearah), dan sebagainya. Trafo inti ferrite juga memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Umumnya inti ferrite berbentuk seperti huruf E.

4.Trafo toroid
Trafo toroid menggunakan bahan besi atau ferrite sebagai intinya. Trafo ini memiliki bentuk seperti toroid, ada juga yang menganggap bentuknya seperti donat sehingga disebut juga trafo donat. Trafo ini memiliki keunggulan di mana kemampuan induksinya sangat tinggi dan kemungkinan terjadinya kebocoran induktansi sangat kecil. Trafo ini biasanya digunakan pada rangkaian amplifier dan power supply.

Raja Trafo siap membantu dalam pengadaan trafo, pemasangan dan maintenance trafo di seluruh Indonesia.

Jenis Trafo berdasarkan Level Tegangan

Trafo dapat ditemukan pada sistem transmisi listrik, industri, dan peralatan elektronik. Contohnya seperti trafo daya, trafo instrumen, autotransformer, trafo penyearah (RF), dan lain-lain. Semua trafo tersebut memiliki perbedaan ukuran, nilai, dan bentuk antara satu dengan yang lainnya, tetapi dengan prinsip kerja yang sama.

Jenis trafo berdasarkan level tegangan
Secara umum, trafo dikelompokkan berdasarkan level tegangan yaitu pengelompokan yang dilihat dari perbandingan jumlah lilitan antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Terdapat 2 jenis trafo dalam pengelompokan ini yaitu trafo step up dan step down.

1.Transformator Step Up
Transformator step up merupakan trafo yang berfungsi menaikkan tegangan. Trafo ini memiliki ciri yaitu jumlah lilitan pada kumparan primer lebih sedikit dibanding liltan pada kumparan sekunder (Np < Ns). Jadi elektromagnetik pada kumparan sekunder lebih besar. Pada pembangkit listrik, trafo ini digunakan untuk menaikkan tegangan yang keluar dari generator. Tujuannya agar saat ditransmisikan ke jaringan listrik, listrik tidak kehilangan banyak daya. Trafo ini juga dapat ditemui pada perangkat inverter yang biasa digunakan untuk menaikkan tegangan menjadi lebih besar.

2.Transformator Step Down
Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan. Kebalikan dari trafo step up, trafo step down memiliki lilitan primer yang lebih banyak dibanding lilitan sekundernya (Np > Ns). Pada sistem distribusi listrik, trafo ini digunakan untuk menurunkan tegangan menengah ke tegangan rendah yaitu 220 v agar dapat digunakan oleh masyarakat.

Trafo step down juga sering digunakan pada perangkat elektronik karena perangkat elektronik membutuhkan tegangan yang lebih kecil. Variasi tegangan yang dihasilkan antara lain 5v, 6v, 9v, 12v, 24v, hingga 48v.

3.Auto Transformer
Auto transformers berbeda dengan trafo biasanya karena hanya memiliki satu kumparan saja. Kumparan tunggal tersebut menjadi kumparan primer sekaligus kumparan sekunder. Semua trafo memiliki ujung lilitan yang tetap, tetapi tidak untuk trafo ini, auto transformer menyediakan lebih banyak pilihan karena ujung lilitan dapat diambil (disadap) dari tengah-tengah lilitan sebagai jalan keluarnya tegangan sekunder.

Perbedaan posisi sadapan ini menentukan perbandingan kumparan pada sisi primer dan sekundernya. Sehingga, auto transformer ini menyediakan berbagai variasi tegangan yang dapat dipilih. Untuk lebih jelasnya, coba Anda amati gambar berikut ini.

Auto transformers dapat berjenis step up maupun step down karena posisi sadapan yang dapat dipindah-pindah.

Pemasangan dan Pemeliharaan Trafo harus dilakukan dengan baik dan benar, agar kondisi trafo bisa bekerja secara maksimal.

Mengenal Trafo dan Jenisnya, Ada berapa ?

Trafo merupakan perangkat statis yang mentransfer energi listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain melalui proses induksi elektromagnetik. Trafo biasanya sering digunakan untuk menambah atau menurunkan level tegangan antar rangkaian.

Trafo dapat ditemukan pada setiap energi listrik yang menggunakan Alternating Current (AC), atau arus bolak balik. Trafo adalah perangkat listrik yang digunakan untuk menukar tegangan arus dalam suatu rangkaian, dengan tidak mempengaruhi daya listrik total. Ini berarti dibutuhkan listrik bertegangan tinggi dengan arus kecil yang kemudian diubah menjadi listrik bertegangan rendah dengan arus besar, atau sebaliknya.

Satu hal yang perlu diketahui tentang trafo adalah trafo hanya berfungsi untuk Alternating Current (AC), seperti yang terdapat pada stopkontak, bukan Direct Current (DC), atau arus yang searah.

Trafo memiliki gulungan primer dan gulungan sekunder. Kedua gulungan ini terpisah satu sama lain. Ketika gulungan primer teraliri oleh listrik AC, maka akan muncul medan magnet yang berubah-ubah. Karena di dekat gulungan primer terdapat gulungan sekunder, maka gulungan sekunder akan terinduksi oleh medan magnet tersebut, sehingga muncul arus listrik AC.

Prinsip Kerja Trafo
Cara kerja trafo didasarkan pada prinsip sederhana induksi timbal balik antara belitan primer dan sekunder, yang juga dikenal sebagai kumparan. Kumparan ini membantu mengubah energi dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya.

Kumparan primer dari trafo menerima tegangan yang bersifat bolak-balik. Arus bolak-balik yang mengikuti kumparan menghasilkan fluks yang terus berubah dan berganti-ganti, yang dihasilkan di sekitar belitan primer.

Kemudian, kumparan sekunder yang dekat dengan kumparan primer, di mana kumparan sekunder ini akan terhubung ke kumparan primer karena beberapa fluks bolak-balik yang terhubung. Karena fluks berubah terus-menerus, ia menginduksi EMF yang diinduksi di dalam kumparan sekunder sesuai dengan hukum induksi elektromagnetik Faraday.

Jenis dan Fungsi Trafo
Trafo memiliki banyak jenis. Dengan jenisnya yang beragam, fungsi trafo pun juga berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Dilansir dari liputan6.com, berikut jenis dan fungsi trafo.

1.Trafo Step Up
Trafo step up ini digunakan dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada perangkat elektronika, misalnya seperti trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV, dan lain sebagainya. Fungsi trafo step up ini adalah untuk menaikkan tegangan. Selain itu, fungsi trafo ini juga dapat digunakan dalam proses penaikan tegangan AC.

2.Trafo Step Down
Jenis trafo step down ini mudah kamu temukan di toko-toko alat elektronik. Sebut saja, trafo 1A, 2A, 3A, 5A dan lain sebagainya. Kebalikan dari trafo step up, fungsi trafo step down adalah untuk menurunkan tegangan listrik. Kamu dapat menemukan trafo step down pada power amplifier, speaker aktif, televisi dan lain-lain. Semua peralatan listrik rumah tangga kebanyakan memakai trafo step down.

3.Trafo Isolasi
Jenis trafo isolasi ini sering digunakan pada rangkaian inverter, yaitu rangkaian untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC dengan besar tegangan yang sama. Pada trafo isolasi jumlah lilitan primer dan lilitan sekunder berjumlah sama karena prinsip kerja trafo isolasi hanyalah untuk mengisolasikan tegangan tanpa menaikkan ataupun menurunkan tegangan. Sesuai dengan namanya, fungsi trafo isolasi yaitu berfungsi untuk mengisolasi tegangan input dan tegangan output.

4.Trafo CT dan Trafo Non CT
Jenis trafo berikutnya adalah trafo CT dan trafo non CT. Kedua trafo ini memiliki fungsi yang berbeda. Fungsi trafo CT adalah untuk membuat rangkaian power supply simetris gelombang penuh seperti yang biasa digunakan untuk amplifier saat ini yang memakai kutub positif, netral, dan negatif.

Sedangkan trafo non CT memiliki fungsi yang berlawanan dari trafo CT. Fungsi trafo non CT ini adalah untuk power supply Non simetris, yakni power supply yang hanya punya kutub positif serta kutub negatif saja.

5.Trafo Daya
Jenis trafo daya ini juga sering digunakan di stasiun pembangkit listrik maupun gardu transmisi. Pada umumnya, jenis trafo ini memiliki tingkat insulasi yang tinggi. Trafo daya merupakan trafo yang berukuran besar. Fungsi trafo daya ini biasanya dipakai dalam aplikasi transfer daya tinggi di mana dayanya dapat mencapai hingga 33 Kilo Volt.

6.Trafo Distribusi
Jenis berikutnya adalah trafo distribusi, di mana fungsi trafo ini adalah untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik pada perumahan maupun pada lokasi industri.

7.Trafo Arus
Trafo arus ini berfungsi untuk mengonversi arus primer yang memiliki nilai arus yang besar. Pada umumnya, nilai arus sekitar puluhan sampai dengan ribuan ampere, akan dikonversi menjadi arus sekunder yang memiliki nilai rendah yaitu 1A atau 5A, sesuai dari aplikasi yang dibutuhkan.

8.Trafo PLN
Jenis trafo ini sangat diperlukan oleh penyedia listrik terbesar di Indonesia. Jenis trafo PLN ini memiliki banyak fungsi. Trafo ini dapat berfungsi untuk menaikkan daya, menurunkan daya dan masih banyak lagi fungsi trafo PLN yang lainnya.

Untuk mendapatkan hasil kinerja yang baik, Trafo harus selalu mendapatkan pemeliharaan / maintenance secara berkala.