Troubleshooting
Ditangani oleh Team Ahli berpengalaman dengan peralatan uji yang lengkap sesuai dengan objek peralatan listrik yang akan diuji, investigasi ini akan mempercepat penyelesaian masalah troubleshooting.
Troubleshooting cepat teratasi dengan tepat, sehingga kelancaran bisnis kembali berjalan normal. Berikut peralatan uji kami dalam bekerja :
TTR (Transformer Turn Ratio)
Winding resistance
Insulation Resistance (DLRO10)
Water Content
BDV Oil Tester
Earthing Tester
Hipot tester AC/DC
Tan Delta Tester
SFRA
CB Analyzer
– Pengujian keserempakan
– Pengujian Contact resistance
Primary Injection
Secondary Injection
– Pengujian/Setting/Kalibrasi OCR/EFR
– Pengujian/Setting/Kalibrasi Relay SEPAM, REF, MiCOM, Easergy
Pengujian/Setting/Kalibrasi Unit Triping ACB
CT Analyzer
– Pengujian pada trafo dan panel
Jenis Gangguan Pada Trafo
1.Gangguan Dalam (Internal Fault)
Internal Fault adalah gangguan yang bersumber dari dalam transformator itu sendiri. Gangguan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.1. Incipient Faults
a. Terjadi busur api (are) yang kecil dan pemanasan lokal yang dapat disebabkan oleh :
– cara penyambungan konduktor yang tidak baik
– partial discharge
– kerusakan isolasi pada baut – baut penjepit inti
b.Gangguan pada sistem pendingin
c.Arus sirkulasi pada trafo – trafo yang bekerja paralel
Ini menyebabkan pemanasan lokal, tetapi tidak mempengaruhi suhu trafo secara keseluruhan. Gangguan ini tidak dapat dideteksi dari terminal trafo karena besar dan keseimbangan arus serta tegangan tidak berbeda dengan kondisi pada operasi normal. Walaupun incipient faults merupakan gangguan yang kecil, tetapi jika tidak segera dideteksi akan membesar dan menimbulkan kerusakan yang lebih serius.
d.Gangguan hubung singkat di dalam transformator misalnya hubung singkat diantara gulungan belitan tegangan tinggi atau rendah.
2.Through Fault.
Gangguan ini terjadi di luar transformator dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
2.1. Gangguan diluar (External Fault)
Gangguan hubung singkat antara fasa atau gangguan fasa ke tanah di Iuar transformator, misalnya di busbar atau di sisi penyulang tegangan menengah. Arus gangguan ini cukup besar dan dapat di deteksi.
2.2 Beban lebih (Over load)
Transformator tenaga dapat beroperasi secara kontinu pada beban nominal. Bila beban lebih besar dari beban nominal, maka transformator akan berbeban lebih, akan menimbulkan arus lebih yang mengakibatkan pemanasan lebih. Ini akan menurunkan kemampuan isolasi.
3.Gelombang Surja
Gelombang surja dapat terjadi karena cuaca, yaitu petir yang menyambar jaringan transmisi dan kemudian akan merambat ke gardu terdekat dimana transformator tenaga terpasang. Walaupun hanya terjadi dalam kurun waktu sangat singkat (beberapa puluh mikrodetik), akan tetapi karena tegangan puncak yang dimiliki cukup tinggi dan energi yang dikandungnya besar, maka ini dapat menyebabkan kerusakan pada transformator tenaga.
Disamping dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan , gangguan tersebut dapat juga membahayakan manusia atau operator yang ada disekitarnya.